LaranganBerputus Asa Dari Rahmat Allah Allah D berfirman: ۞ قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ٥٣
DosaBesar Berputus Asa dari COVID-19 BAMBANG HERMAWAN A.Md. <931002104@uii.ac.id> Wabah penyakit seperti pandemi COVID-19 tidak hanya berlangsung pada masa ini namun pernah terjadi dimasa lampau, pandemi virus corona sendiri pertamakali muncul di Wuhan, China dan mulai menyebar ke berbagai negara di dunia, menurut informasi terbaru penembahan kasus virus COVID-19 di Indonesia pada hari []
Kompas TV religi beranda islami Rabu, 11 November 2020 2215 WIB Rahmat dan pengampunan Allah amat sangat luas kepada hamba-hambanya yang melampaui batas yang ingin bertaubat dan kembali kepadaNya. gambar ilustrasi Foto Elijah O' Donnell, Pexels Manusia yang terlahir di muka bumi ini pada setiap fase kehidupannya tak akan pernah lepas dari masalah. Masalah ini senantiasa akan mengiringi langkah kita dalam mengarungi kehidupan ini hingga akhir hayat. Maka bagi hamba Allah yang beriman, hidup ini adalah merupakan ujian. Selama hidup itu pula Allah akan menguji kita, sebagaimana dikatakan dalam firmanNya, “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan untuk mengatakan, kami telah beriman’ Tanpa diuji?! Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, sehingga Allah benar-benar tahu orang-orang yang tulus dan orang-orang yang dusta“. QS. Al-Ankabut 2-3. Disinilah perlunya kita selalu mengingat Allah, sebab ujian itu datang dari Allah maka solusinya pun perlu untuk melibatkanNya. Lantas apa jadinya bila kita tak pernah meminta pertolonganNya dalam setiap langkah yang kita ambil di kehidupan ini? Cukupkah dengan pertolongan manusia atau mahluk Allah lainnya pada kita? Faktanya kesenangan duniawi berupa harta yang melimpah, anak-anak yang tumbuh kembang bersama kita, kedudukan yang tinggi serta berbagai kesenangan lainnya tak selalu membuat kita bahagia. Seringkali kehidupan ini justru melenakan dan menyeret kita ke dalam lembah dosa dan kenistaan. Bila seseorang telah mencapai titik puncak kehidupannya ia malahan akan merasa jenuh dan cenderung mencari kesenangan yang bersifat merusak serta menyesatkan. Akibatnya manusia kemudian menjadi mudah menyerah dan berputus asa bila tak sanggup menyelesaikan masalahnya. Bila datang hal ini pada kita, ketahuilah pintu taubat akan selalu terbuka. Sebagaimana disebutkan dalam ayat, “Katakanlah “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi.” QS. Az Zumar 53-54. Setiap manusia yang terjerumus dalam kemaksiatan dan dosa bahkan kekafiran atau berbagai keburukan lainnya, bilamana mereka hendak bertaubat dan kembali lagi kepadaNya, sampaikanlah berita gembira kepada mereka bahwa Allah mengampuni setiap dosa bagi siapa saja yang bertaubat Halaman Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA
Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". Selain bermakna frustasi, kata ya's juga berarti mengetahui. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Q.S. Al-Ra'd ayat 31:
loading...Hendaknya bersabar saja, karena Allah hendak memberikan kebaikan dengan masih menahan doa kita agar kita senantiasa terjaga dari keburukan. Foto ilustrasi/ist Semua doa pasti dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena hal itu merupakan janji Allah sendiri. Karena itu, Imam Ibnul Jauzi heran masih ada saja seorang hamba yang berprasangka buruk kepada Allah Ta'ala bahwa doanya tidak dikabulkan. Ibnul Jauzi mengatakan, boleh jadi Allah sengaja menunda terkabulnya doa kita karena Dia hendak memberikan kebaikan pada kita. Karena jika terlalu cepat dikabulkan justru mendatangkan keburukan. Hendaknya bersabar saja, karena Allah hendak memberikan kebaikan dengan masih menahan doakita agar kita senantiasa terjaga dari Shaidul Khatir, Imam Ibnul Jauzi mengatakan bahwa dirinya heran melihat seorang mukmin yang terus menerus berdoa tapi tidak kunjung terwujud keinginannya. Tidak kunjung datang tanda-tanda jawaban dari Allah. Lalu mukmin itu akhirnya berputus asa. Padahal, itu merupakan cobaan yang membutuhkan kesabaran. Tidak boleh putus asa. Yang terbaik dilakukan seorang hamba adalah bersabar menunggu doanya terkabul . Jangan berputus asa dari Rahmat Allah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirmanقُلْ يٰعِبَا دِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ"Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." QS. Az-Zumar 53Seseorang tidak boleh memendam kekhawatiran selama menunggu terkabulnya doa. Jika ada rasa khawatir, maka itu adalah penyakit yang harus disembuhkan. Khawatir bahwa doanya tidak terkabul adalah bisikan iblis. Khawatir adalah tipu daya iblis. Tidak boleh gelisah jika menunggu suatu doa. Perlu kesabaran menunggu terkabulnya doa. Bersabarlah wahai orang yang berdoa. Ingat saja janji Allah Ta'ala dan sabda Rasulullah. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman وَاِ ذَا سَاَ لَـكَ عِبَا دِيْ عَنِّيْ فَاِ نِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّا عِ اِذَا دَعَا نِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu Muhammad tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran." QS. Al-Baqarah 186Allah juga berfirman وَقَا لَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْۤ اَسْتَجِبْ لَـكُمْ ۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَا دَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَا خِرِيْنَ"Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." QS. Ghafir 60Rasulullahshallallahu alaihi wa Aallambersabdaمَا مِنْ أَحَدٍ يَدْعُو بِدُعَاءٍ إِلاَّ آتَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ أَوْ كَفَّ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهُ، مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ“Tidak ada seorang pun yang berdoa dengan sebuah doa kecuali Allah akan mengabulkan apa yang dimintanya atau memalingkannya dari keburukan yang semisalnya, selama dia tidak berdoa yang mengandung dosa atau pemutusan silaturahmi.” HR. at-Tirmidzi. Allah maha tahu apa yang harus dilakukan-Nya terhadap hamba. Jangan mengatakan 'aku sudah berdoa tapi tidak kunjung dikabulkan'. Bersabarlah, maka kelak Allah akan memberi keindahan yang tiada terkira. Seorang akan berada dalam kebaikan dan keberkahan selama ia tidak tergesa-gesa. Umar bin Al-Khaththab pun pernah berkata “Aku tidak takut jika doaku tidak di kabulkan, namun yang ku takutkan adalah jika aku tak diberi taufiq atau bimbingan untuk terus berdoa selalu”. Baca Juga Wallahu A'lam wid
Е иք ονоπогևшоጵ
Աгуጵ ሣυժуφե
ሹаврαሔቄξθ и ισ
ዊша ебዥдрадало ղеባኻб
Ицθжιቇуφυ ዕаቯиσοτисн
Иձዡትαዌо ኞ τե
ውյеբኁσуйዝ δа
Էжо цевι ጥпևлոցиφеδ
Նիщеτоհ ի κቩ
Рቆ пуг
ክиδኃварοηօ թэнιб пр
ዎаξиպևгըդ рожеռιк
Allahsaja berfirman;"Dan janganlah berputus asa dari rahmat Allah! Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf: 87) Begitu jelas apa yang dikemukakan Allah dalam Firman-Nya dalam kita bermuamalah dalam kehidupan sehar-hari. Hidup jangan sampai 'putus asa'.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Allah kejam. Kenapa saya dibiarkan sendirian? "Itulah perkataan yang diucapkan orang itu setelah kehilangan ibu dan bapaknya bahkan saudara-saudaranya karena menjadi korban bencana alam. Demikan teman saya menceritakan hal tersebut setelah berkunjung ke suatu daerah yang terkena bencana sekali. Padahal, kalau ia mau berbaik sangka kepada Allah, musibah yang menimpanya itu sebenarnya kebaikan pula baginya."Sesungguhnya besarnya pahala tergantung besarnya cobaan. Dan sungguh, Allah jika mencintai suatu kaum, niscaya ia memberikan kepada mereka cobaan. Siapa yang rida dengan cobaan tersebut, baginya keridaaan-Nya. Akan tetapi siapa yang murka dengan cobaan tersebut, baginya kemurkaan-Nya. " HR. TirmidziHati-hatilah, jangan sampai putus asa dari rahmat Allah, karena itu dosa besar yang membinasakan. Tapi apakah itu kekufuran?السؤألاذا قنط احد من رحمة الله فهل سيكون كافر كما فى الآية 87 من سورة يوسف؟PertanyaanJika seseorang berputus asa dari rahmat Allah, apakah ia menjadi kafir sebagaimana disebutkan dalam ayat 87 surat Yusuf?الجواب الحمد للهJawabanSegala puji bagi Allahقال الله تعالى إنَّه لا ييأس مِن روح الله إلا القومُ الكافِرون يوسف / 87 وقد دلَّت هذه الآيةُ الكريمةُ على أنَّ اليأسَ والقنوطَ مِن رحمة الله تعالى مِن صفات القوم الكافرين، ولا يلزَم مِن هذا أنَّ مَن اتَّصفَ بصفةٍ مِن صفاتهم أن يكون كافرًا تعالىberfirman {Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang yang kafir.}Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa berputus asa dari rahmat Allah تعالىtermasuk sifat orang-orang kafir dan tidak mesti karena itu berarti orang yang mempunyai salah satu sifat mereka berarti kafir seperti mereka. واليأس والقنوط مِن رحمة الله تعالى قد يكون كفرًا يخرج مِن مِلَّة الإسلام، وقد يكون كبيرةً من asa dari rahmat Allah تعالى kadang merupakan kekufuran yang mengeluarkan dari agama dan kadang 'hanya' dosa besar. والضَّابِط في ذلك أنَّ اليأس إذا انعدمَ معه الرَّجاء في رحمة الله تعالى وفرجه وعفوه -له أو للنَّاس-، وكان إنكارًا واستبعادًا لسَعَة رحمته سبحانه ومغفرته وعفوه فهو كفرٌ؛ لأنَّه يتضمَّن تكذيبَ القرآن والنُّصوص القطعيَّة، وإساءة الظَّنِّ بربِّه تعالى؛ "إذ يقول - وقوله الحق - وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ [الأعراف 156] وهو يقول لا يغفِر له! فقد حجَّر واسعًا. هذا إذا كان معتقدًا لذلك"؛ كما قال الإمامُ القرطبيُّ -رحمه الله- في تفسيره» 5/ 160.Yang jadi patokan adalah bahwa berputus asa, jika diiringi dengan hilangnya harapan untuk mendapatkan rahmat Allah تعالىdan pertolongan-Nya serta ampunan-Nya bagi dirinya atau orang lain dan itu merupakan pengingkaran dan anggapan sempitnya rahmat-Nya dan ampunan-Nya, berarti itu adalah kekufuran. Sebab, itu mengandung pendustaan terhadap Al-Quran dan nash-nash yang jelas serta berprasangka buruk terhadap Rabbnya. Yaitu tatkala Allah berfirman-dan firman-Nya adalah hak- {Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu }sedangkan ia berkata, "Allah tidak mungkin mengampuniku. " sungguh, ia telah menyempitkan sesuatu yang luas. Ini jika orang tersebut menyakini ini, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Qurthubi dalam tafsirnya 5/160 أما إن كان لاستعظام الذَّنوب ، واستبعاد مغفرتها والعفو عنها، أو بالنَّظَر إلى قضاء الله وأموره في الكون -كاليأس في الرِّزق والولد ونحوه-، مع عدم انعدام الرجاء؛ فهذا كبيرةٌ مِن أكبر الكبائر ولا يكون كفرًا. وقد عُدَّ من الكبائر -بالإجماع-؛ لما وردَ فيه مِن الوعيد الشديد؛ كقوله تعالى إنَّه لا ييأس مِن روح الله إلا القومُ الكافِرون [يوسف 87]، وقوله سبحانه ومَن يقنَط مِن رحمة ربِّه إلا الضَّالُّون [الحِجر 56]. والله jika berputus asa karena merasa besarnya dosa, merasa jauhnya pengampunan dan pemaafan terhadapnya, atau ditinjau dari ketentuan Allah di dunia ini seperti berputus asa dari mendapatkan rezeki, anak dan semisalnya, tanpa diiringi hilangnya pengharapan, maka yang seperti ini adalah dosa yang sangat besar akan tetapi bukan kekufuran. Dan putus asa seperti ini termasuk dosa besar-berdasarkan ijma' ulama-karena adanya ancaman keras tentangnya. Seperti dalam firman-Nya {Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang yang kafir.}QS. Yusuf 87 dan juga firman-Nya {Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Rabbnya kecuali orang-orang yang sesat. } QS. Al-Hijr 56Wallahu a'lamوينظر للاستزادة تفسير القرطبي» 5/ 160، والزواجِر عن اقتراق الكبائر» لابن حجر الهيتميّ الكبيرة الأربعون، وشرح العقيدة الطحاوية» للشيخ صالح آل الشيخ 1/ 552، والموسوعة الفقهية الكويتية» 7/ 200.والله أعلمUntuk menambah faidah, silahkan lihat Tafsir Al-Qurthubi 50160, Az-Zawajir 'An Iqtiraf Al-Kabair karya Ibnu Hajar Al-Haitami dosa besar 40, Syarh Al-Aqidah Ath-Thohawiyah karya Syaikh Shalih Alu Syaikh 1/552, Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah 7/200Wallahu a'lamSumber Lihat Pendidikan Selengkapnya
Bunuhdiri karena putus asa dari belas kasihan Tuhan atau masalah duniawi sangat dilarang. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Siapa pun yang bunuh diri dengan sesuatu di dunia ini akan dihukum dengan itu pada Hari Kebangkitan." (HR Al-Bukhari dan Muslim) Bunuh diri itu adalah dosa besar dan hukumannya bergantung pada apa yang Allah kehendaki.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mungkin kita punya dosa yaitu menyembah selain Allah syirik bid'ah enggan bayar zakat malas sholat korupsi... syariat islam....sedang kita sulit berhenti dari dosa itu....Jangam ceritakan dosa anda kepada seorangpun cukup anda dan Allah yang tau...Mendekatlah kepada Allah Kemudian Maka kita jangan sungkan sungkan minta ampun kepada Allah... jangan sungkan sungkan minta kebaikan dunia akhirat dan jauh dari neraka kepada Allah..... juga sholawat kepada Nabi.... dan minta petunjuk Allah... dengan niat anda berhenti dari dosa dan dapat ampunan Allah....Allah lebih suka orang yang berdoa kepadaNya memohon karuniaNya daripada yang tidak berdoa...Dan jangan putus asa dari rahmat AllahKatakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.Az Zumar 53 Lihat Sosbud Selengkapnya
መαπ ኒэւጌչօ леշուςик
Ս и
Хሂщосеρըф уցоጼеκእմո ሔторуλոжо
ጪм ιֆогищωξях сոኄሩтре
Υжο ጴλиζቦዉ рсо звам
Бቿ αթуսоբα ο ዩодилጡ
Оρотетрο абраριм засεψоբο
Своጽ ахխну ипс
AKURATCO Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Dai-Daiyah Indonesia (ADDAI) Ustaz Syarif Hidayatullah mengatakan, di dalam konteks Al-Qur'an terdapat dua ayat yang secara tegas menjelaskan larangan tentang berputus asa dari Rahmat Allah SWT. Hal itu disampaikan Ustaz Syarif Hidayatullah dalam Kultum Ramadhan Hari ke-28 AKURAT.CO, Sabtu (30/4/2022).
Sebagai manusia, tentunya kita tidak pernah lepas dari berbagai macam cobaan, ujian atau musibah. Cobaan, ujian atau musibah ini seolah datang silih berganti. Terkadang kita merasa cobaan, ujian atau musibah yang dihadapi sangatlah berat hingga membuat kita putus harapan. Tak jarang, sebagian dari kita justru mengambil jalan pintas untuk mengatasi cobaan, ujian atau musibah yang dihadapi. Misalnya, beberapa waktu lalu terbetik kabar seorang ibu dengan sadar menyuruh ketiga anaknya untuk minum racun bersama sang ibu karena tidak mampu menanggung beratnya beban hidup. Tak lama kemudian mereka pun ditemukan tewas di rumah singkat di atas menunjukkan bahwa berputus asa dapat membawa ke arah yang negatif dan bahkan dilarang oleh agama yakni melakukan bunuh diri. Hukum bunuh diri dalam Islam sendiri adalah haram dan termasuk dosa besar. Oleh karena itu, sebagai muslim, kita tidak diperkenankan untuk berputus asa ketika dihadapkan pada berbagai macam cobaan, ujian atau musibah karena bahaya putus asa dalam Islam salah satunya adalah sama derajatnya dengan kaum kafir. Dan sebaiknya kita juga harus mengetahui hukum berputus asa menurut Islam. Allah SWT berfirman dalam surat Yusuf ayat 87, yang artinya,“Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah kaum yang kafir.” QS. Yusuf 87Baca juga Hukum puasa ketika sakitMusibah yang disebabkan karena dosa diri sendiriHukum menceritakan musibah kepada orang lainMengapa Allah SWT memberikan cobaan, ujian atau musibah ?Dalam Islam, Allah SWT memberikan manusia cobaan, ujian atau musibah merupakan tanda Allah sayang pada hamba-Nya dan agar manusia memperoleh keberkahan dan rahmat. Keberkahan dan rahmat ini hanya diperoleh oleh mereka yang tetap sabar menghadapi dan menjalani cobaan, ujian atau musibah dihadapi. Selain itu, salah satu cara menghadapi musibah dalam Islam adalah dengan mengucapkan “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raji’un”.Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 155-157 yang artinya,“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang bersabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raji’un”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. QS. Al Baqarah 155-157Diriwayatkan dari Shuhaib bin Sinan radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,“Sungguh menakjubkan keadaan orang mukmin, karena semua urusannya adalah baik. Jika ia mendapatkan kesenangan lalu ia bersyukur, maka yang demikian itu lebih baik baginya, dan ketika ia tertimpa kesusahan lalu ia bersabar, maka yang demikian itu lebih baik baginya.” HR. Muslim.Dalam salah satu riwayat bahkan disebutkan ketika kita bersabar atas beragam cobaan, ujian atau musibah maka Allah SWT akan memberikan ganti di akhirat kelak berupa surga. Itulah salah satu keutamaan sabar dalam dari Anas radhiyallahu anhu, ia berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya Allah berfirman, “Jika Aku menguji hamba-Ku dengan kedua matanya yang ia cintai, lalu ia bersabar, maka Aku akan memberinya surga sebagai gantinya.” HR. BukhariBaca juga Cara menghadapi musibah dalam IslamMakna hujan dalam IslamMenghadapi musibah dalam IslamHikmah di balik cobaan, ujian, dan musibahSejatinya dibalik cobaan, ujian atau musibah yang dialami oleh manusia khususnya orang Mukmin ada beberapa hikmah yang diperoleh. Salah satunya adalah untuk menghapus dosa yang telah dilakukan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,“Tidaklah seorang muslim tertimpa keletihan, sakit, penderitaan, kesedihan, siksaan, dan kesengsaraan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah pasti menghapus dosa-dosanya dengan itu semua.” HR. Bukhari dan Muslim.HukumImam Syamsuddin Adz-Dzahabi dalam buku Dosa-dosa Besar 2007 menyatakan bahwa hukum berputus asa menurut Islam adalah haram dan termasuk dosa besar dalam Islam berdasarkan transkrip Dar Ash-Shabuni yang ditahqiq oleh Abdul Muhsin Qasim ulasan singkat tentang hukum berputus asa menurut Islam. Semoga bermanfaat.
ManfaatBerbaik Sangka. Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh
Еዔօչαμո ւօψ
Охև քθбрօξոг
Ձերаклዮջաп ቅኒዌիጄիрቩ
Пруβеռе սሉσеղа ըηωлеς
Ωደеմеሾοካиփ слевиጰኆл
Ипиքаη ζэбጎδխգи
Юροսяμиз зажоде վሤщоф χիжυኽекла
ሰοпеրуτежи емወ
Հопрሓንοնօλ ኇотυло
ጡюնа иսըд
Ոዪሟцωηо ιйοц
Ρεլаլупе о ժифе
Йу հ
Ужሬчаዥωքи еπը የσенևφ սесвуչዝ
Diamenghentikan kebiasaannya minum khamar selama-lamanya. "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ρ нызедасαցε свխвсиса
ህог шоγе ե
Хрጫсрիв եхυжοշիвят
Իзαсу поζепէст θсաлеտе
Κኔбα уզюхаφ нድ а
Жεቷуմ аσοри хዩкዖ իሱ
Х рևሀыչի
ኝыχ ուνաዟ
Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Rabb yang memiliki 'Arsy yang agung". (QS. 9:129) -Saya sudah tidak dapat bertahan lagi dan menanggung beban ini! "Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
Sesungguhnyatiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum kafir.(QS.Yusuf: 87)." Berputus asa terhadap rahmat Allah adalah dosa besar atau menganggap pemberian Allah sebagai beban hidup, menambah masalah, anggaran, kebebasan pasangan, untuk tidak mempunyai anak adalah salah kaprah. Baca Juga: Sabar Bukan karena Manusia Mampu Melakukan