pengalaman jalan jalan ke israel

Seminggulebih kita habiskan waktu di Israel. 2 hari di Tel Aviv dan selebihnya kita keliling Jerusalem, Kapernaum, Kana, Galiela, Sungai Jordan dan banyak t
Foto: RPTRA Amir Hamzah, Pegangsaan]Banyaknya gedung megah nan tinggi di Jakarta membuat ruang terbuka hijau menjadi pemandangan langka. Untunglah Pe
Namun, sebagaimana telah tertulis Apa yang mata belum pernah melihat dan telinga belum pernah mendengar dan belum pernah timbul pada hati manusia, itulah yang telah Elohim sediakan has prepared for, bagi mereka yang mengasihi Dia.” 1 Korintus 29, ILT Saya termasuk orang Indonesia yang beruntung – dan bangga jadi orang Indonesia, karena dari sekitar 250 juta orang Indonesia, saya dilayakkan Elohim untuk melihat negara Israel dengan mata saya sendiri, berwisata seorang diri selama sebulan penuh telah memberi banyak kesempatan kepada saya untuk mencicipi budaya Israel; berurusan dengan petugas imigrasi, petugas keamanan, berdiskusi dengan beragam penduduk Israel, termasuk dengan orang-orang Muslim Arab warga negara Israel di setiap kota yang saya kunjungi. Saya juga berkesempatan beribadah di beberapa gereja, termasuk ibadah orang-orang Israel yang percaya kepada Yeshua Messiah. Jika anda berkunjung ke Israel, dua hal yang pasti akan nampak jelas di depan anda dan keduanya adalah bagian dari budaya dan kehidupan orang Israel sehari-hari, setidaknya itulah yang saya lihat setiap hari dimanapun di Israel. Baca Mayoritas Masyarakat Yahudi Menyambut dan Mengasihi Yeshua Messiah; fakta lengkap dari 4 kitab Injil bahwa “orang Yahudi membenci Messiah” adalah catatan sejarah yang tidak benar. Yang pertama adalah kemana pun anda pergi, anda akan temukan tempat-tempat yang relatif bersih dan rapih serta ketertiban dalam berkendaraan. Pantai-pantai dari kaki Gunung Karmel di Haiva di utara Israel sampai ke Tel Aviv dan Askelon, kota pantai barat paling selatan Israel sungguh nyaman untuk dikunjungi; khususnya yang terakhir disebut, pantai Askelon sungguh indah dengan fasilitas ganti baju serta air mancur – semuanya bebas biaya dan rapih bersih!! Seminggu di kota Yerusalem Tua the Old Jerusalem, saya temukan bahwa toilet umum orang Yahudi adalah toilet yang paling bersih diantara lainnya. Lapangan Tembok Ratapan yang 3 kali sehari dipakai berdoa dan penuh turis pada sore itupun nampak selalu rapih. Kunci dari kebersihan dan kerapihan Israel, saya pikir, itu terletak pada hati dan jiwa mereka. Saya berikan beberapa hal yang saya amati. Pada hari-hari Sabat Jumat sore sampai Saptu sore di berbagai kota jalan-jalan akan nampak sunyi, toko-toko tutup; kecuali di Tel Aviv, dimana hampir semua kantor Kedutaan Besar berlokasi. Ini merupakan ekpresi gaya hidup orang Israel bahwa mayoritas orang Yahudi – sekalipun tidak semuanya rohaniwan – mematuhi Sepuluh Perintah Elohim, Mengingat dan menghormati Hari Sabat-Nya adalah satu dari 10 Perintah-Nya. Alasan yang kedua adalah kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi dari masyarakat Israel itu sendiri terhadap kehidupan dan lingkungan dimana mereka hidup. Air adalah komoditi yang mahal di Israel, sebagaimana layaknya di benua Australia, dengan berubahnya tanah-tanah tandus di israel menjadi hutan-hutan dan tanah hijau perkebunan dan taman hanya dalam 68 tahun terhitung dari lahir kembalinya negara Israel, itu membuktikan komitmen mereka yang tinggi atas kehidupan dan lingkungan. Hal kedua yang juga umum di Israel dan menarik untuk diamati adalah anda akan temukan pria dan wanita berbaju tentara, di bus-bus, kereta, di jalan-jalan, tempat-tempat stasiun bus dan kereta api penuh dengan orang-orang berbaju tentara yang sedang menuju tempat kerja dan pulang kerja atau mereka sedang latihan lulus SMA mereka wajib militer, ya tentu mereka menyandang senjata api, saat bertugas. Jumlah kehadiran mereka jauh melebihi apa yang saya lihat di Irak utara. Tempat-tempat umum di Israel seperti musium, taman dan mol baru boleh dibuka gerbangnya setelah petugas keamanan yang memiliki senjata api tiba di tempat, ini adalah hukum pemerintah Israel. Saya pernah menunggu lebih dari 45 menit sebelum gerbang Taman Kuil Bahai dibuka sekalipun di situ sudah ada dua Satpam, ”Kami harus menunggu Satpam yang punya ijin membawa senjata api tiba,” seorang Satpam berkata kepada saya. 30 tahun lebih hidup di Jakarta, saya tentunya terbiasa melihat orang-orang berbaju tentara, namun pengalaman saya di Israel memberi kesan lain tentang tentara dan kehadiran mereka di muka umum. Saya melihat keletihan pada sebagian wajah mereka, ya tidak mudah jadi tentara di Israel, selain harus siaga penuh ditambah dengan cuaca yang panas dan padang pasir, janganlah heran jika anda mendapatkan mereka sedang tidur ayam di kendaraaan umum saat perjalanan pulang tugas mereka. Pada awalnya saya berhati-hati dengan mereka, mengingat pemerintah Indonesia dan Israel tidak punya jalinan politik resmi, namun melihat wajah mereka yang ceria dan ramah, serta tampan-tampan dan cantik-cantik, saya memberanikan diri mendekati mereka. Mereka adalah orang-orang yang siap menolong dan … ramah! Pernah sekali, di sebuah taman di kota Tua Yerusalem saya melihat sejumlah pemuda dan pemudi sedang latihan militer terbagi dalam kelompok-kelompok, masing-masing ketua dengan kertas tugas di tangan. Saya menghampiri sebuah kelompok, bertanya “sedang apa?” lalu meminta kesedian mereka berfoto dengan saya. Apa reaksi mereka terhadap orang asing Indonesia ini? Silahkan amati foto ini, ”Sebuah gambar lebih jelas dari seribu kata-kata” pepatah kuno berkata. Saya memberi tanda “OK” kepada pengambil foto. Jika anda melihat sekelompok tentara berada di muka umum di sebuah kota di negara Barat, itu berarti adanya ketidak amanan baru terjadi atau diperkirakan akan terjadi. Di Irak utara, pada wilayah yang dikontrol oleh PBB juga banyak pos-pos pemeriksaan di jalan-jalan, seperti di Israel. Selama saya di Irak tiga bulan, hampir setiap hari, khususnya malam hari terdengar rentetan bunyi senjata api, sesuatu yang tidak saya dengar satu kalipun di Israel! Ya mereka siaga penuh, namun perayaan pribadi maupun nasional yang penuh dengan nyanyian, tarian dan jeritan suka cita jalan terus. Atmosfir kehidupan di Israel jauh berbeda dengan berita-berita dunia tentang Israel! Banyak turis berkata bahwa mereka lebih merasa aman berada di jalan-jalan di Israel dibanding negara mereka sendiri, inipun saya alami sendiri. Penyalah gunaan senjata api dan jabatan militer sangatlah sedikit di Israel, kelompok minoritas, termasuk orang Muslim Arab warga Israel, memiliki rasa aman dan persamaan hak di Israel. Pertengahan Maret ini seorang tentara muda Israel ditahan karena ia menembak mati satu dari dua pemuda Palestina yang mencoba membunuh tentara Israel lainnya dengan pisau mereka, media melaporkan. Aksi pembunuhan yang dilakukan oleh orang-orang Palesitna atas orang Israel baik sipil maupun petugas keamanan terjadi hampir setiap hari sejak Oktober 2015. Orang-orang Israel diserang secara tiba-tiba dengan pisau, atau dengan mobil yang ditabrakkan ke mereka yang sedang bertugas bahkan rakyat sipil yang menunggu di perhentian-perhentian bus. Kasus penangkapan tentara yang menembak mati pelaku terror ini sekarang menjadi debat yang ramai di Israel. Di sini terlihat bahwa dalam Hukum Israel, musuh yang ingin membunuh orang Israel sekalipun memiliki kekebalan hukum – tidak pandang bulu agama apa pun mereka. Baca juga Pernyataan PM Israel pada Pertemuan Media Kristen 2018 di Yerusalem, Israel Israel Kami ingin hubungan yang ekselen dengan Indonesia Netanyahu Apa yang anda bisa bayangkan ketika melihat parade militer dari sebuah negara, misalnya Iran, Korea Utara, Russia? Sedikitnya akan timbul kegentaran, itulah memang tujuan diadakan “pamer kekuatan.” Namun itu sama sekali berbeda dengan parade tentara Israel, lihat video ini Israeli Soldiers IDF Medley Songs. Itu penuh dengan suka cita dan ini … membawa damai HATIKVA – Israel Defense Forces Saya datang ke Israel pada pertengahan September, beberapa hari sebelum Perayaan Pondok Daun atau Sukkot dimulai. Mendekorasi tenda untuk Perayaan Sukkot Setiap halaman rumah atau atap rumah mereka membuat pondok-pondok dari daun atau dari kain. Elohim memerintahkan mereka untuk tinggal tujuh hari di pondok-pondok untuk mengingat bagaimana nenek moyang mereka keluar dari perbudakan Mesir dan harus tinggal di pondok-pondok sebelum sampai ke Tanah Perjanjian. Saya mendengar suara dari sebuah Sinagoge yang hanya berjarak sekitar 30 meter dari penginapan saya berlokasi 30 menit perjalanan turun ke Danau Tiberias. ”Mereka sedang berdoa minta hujan. Sudah lebih seminggu mereka berdoa,” tuan rumah dimana saya menginap menerangkan, ”Sudah sejak Juli tidak turun hujan di Israel,” ia menambahkan. Beberapa menit kemudian, tiba-tiba terdengar suara bising di atas genteng oleh butir-butir hujan yang deras tetapi singkat, namun sudah cukup untuk membasahi tanah yang kering. Suara doa menjadi suara teriakan kegembiraan, saya berlari keluar dan nampak para pria dan wanita Yahudi 40-50 orang, umumnya adalah laki-laki keluar dari gedung Sinagoge dengan bernyanyi sambil menari-nari mengelilingi seorang yang membawa tabung gulungan Torah / kitab Musa sekitar 80 cm tingginya dan 20 cm diameternya. Mereka penganut Yudaisme namun bukan dari kelompok Farisi’ berpakaian serba hitam topi, jas, jubah dan celana panjang. Saya hampiri mereka dan mendokumentasikan pengarakan kitab Musa ini dengan video camera telpon saya – tanpa permisi siapapun dan satu-satunya orang yang merekam kejadian tersebut. Tiba-tiba seorang pria yang lanjut usia di antara mereka, dengan pakaian ibadahnya ia nampak seperti pemimpin kelompok, menghampiri saya yang hanya sekitar 5 meter dari arak-arakan meriah tersebut. Tanpa satu katapun, tangan kirinya segera memegang pergelangan tangan kanan saya yang sedang merekam. ”Saya sedang bermasalah besar!,” suatu pikiran tiba-tiba muncul di dalam kepala saya ketika dengan tangannya tersebut ia menarik saya ke tengah jalan dimana kumpulan arakan itu berada. Lalu …, anda tahu apa yang terjadi selanjutnya? Bapa yang sama ini kemudian dengan tangan kanannya meraih tangan kiri saya, lalu mengangkat kedua tangan saya … ia mulai meloncat-loncat mengajak saya turut menari berkeliling , sehingga telpon saya terlempar dari jari saya dan jatuh ke aspal – saya beruntung sebab saat itu saya memakai Nokia N8, telpon tetap berfungsi normal bertahun-tahun sampai saya menggantinya karena bosan. Saya pungut telpon dan memasukkan ke sarung telpon tanpa sempat mematikan rekaman, kami melanjutkan tarian kali ini dalam lingkaran yang besar sambil bergerak maju ke arah puncak bukit – saya segera turut hanyut dalam suka-cita mereka. Rakyat semakin banyak menonton dan sebagian pria turut dalam arakan. Sampai di puncak bukit, sekitar 100 meter dari Sinagoge arak-arakan berhenti. Saya berkata kepada beberapa pria Israel yang berada dalam arakan tersebut, ”Saya sungguh percaya hujan yang turun tersebut adalah jawaban YAHWEH, Elohim Israel saya menyebut NAMA ini secara sengaja di depan mereka seperti apa yang saya tulis atas doa-doa kalian.” ”Kami pun telah berpikir demikian pula, Ha Shem telah menjawab doa kami!” Ha Shem orang Yahudi menyebut Nama-Nya yang berarti ”The Name.” Penerimaan orang Israel atas ”orang asing asal Indonesia” ini berlanjut di banyak tempat, bahkan di tempat paling suci mereka, di halaman doa Tembok Ratapan, di Yerusalem Kuno! Dua kali pada waktu yang berbeda di halaman doa tersebut saya diajak untuk turut menari sambil bergandengan tangan mengelilingi meja-meja sementara beberapa dari mereka memakai meja-meja tersebut sebagai drum. Di tengah-tengah ancaman orang-orang yang memusuhi mereka, orang-orang Israel adalah orang yang ceria dan optimis. Ini mengingatkan saya suatu Amsal yang dibuat oleh raja Salomo Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” Amsal 1722. Lihat “Welcome to Israel!!” Penampilan segar 100+ artis; mengejutkan para pengunjung Bandara Ben Gurion Tambahan dari itu, mereka sangat welcome serta hormat kepada orang asing. Menurut penuturuan Rev. Juha Ketola, salah satu pemimpin dari Organisasi Internasional Christian Embassy Jerusalem ICEJ ketika saya bertanya tentang jumlah turis Indonesia yang datang ke Yerusalem untuk menghadiri Perayaan Pondok Daun The Feast of Tabernacles, jawabannya sungguh menakjubkan ”Setiap tahun jumlahnya bertambah banyak! Dua turis Indonesia yang baru berkunjung dari Israel di awal 2017, bercerita kepada saya bahwa jumlah turis Indonesia berkunjung ke Israel menempati posisi ketiga tertinggi di dunia. PM Israel dan Presiden Mesir jabatan tangan persahabatan, Sep. 2017 Saya berpikir negara Indonesia akan banyak mendapat keuntungan jika menjalin hubungan bilateral secara formal dengan negara Israel. Israel sangat maju pesat di dalam ilmu teknologi, kedokteran dan perkebunan. Dua-tiga tahun belakangan ini Arab Saudi mengikuti jejak negara Mesir dan Yordania di dalam menjalin ikatan perjanjian damai dengan negara Israel – secara terang-terangan. Baca In Possible Nod To Israel, Two Top Saudi Officials Visit Paris Synagogue 23 Sep. 2017 Tambahan kita bisa mendapatkan devisa tambahan dari bidang turisme. Selama ini banyak orang Israel berlibur ke Turki dan Mesir; Indonesia tentu memiliki daya pikat tersendiri dengan budayanya yang kaya dan ribuan pulaunya yang permai dan indah. Baca juga “Bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berpengertian,” bangsa-bangsa berkata “Terlahir untuk memuliakan Adonai Yeshua Messiah dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa” – Joseph Hendry
SekedarSharring aja agan-agan .. Pengalaman ane jalan-jalan ke forum DP :travel Mungkin sebagian newbie ga tau apa itu DP ,:cystg DP ( Disturbing Picture ) Jadi begini gan ceritanya .. Beberapa Jam lalu ane boring banget , jadi ane putuskan untuk Jelajah Sub-Forum yang ada di kaskus , nah sampai lah ane di forum DP .. Buat agan-agan yang mental nya ga kuat ato lemah , ane saranin jgn masuk deh ke
Foto grup dengan latar Dome of The Rock Rupanya saya pernah membuat 'sedikit' catatan perjalanan ke Holyland bersama Panorama Ministry di tahun 2010. Entah karena sibuk atau apa, catatan itu seperti terlupakan dan mengendap di memori laptop. Pas lagi buka-buka folder pribadi, tersibaklah file ini. Yah daripada disimpan, mending saya share di blog saja, yang kebetulan sudah cukup lama vakum. Sukur-sukur bermanfaat. Ibu Dewi, TL Panorama Tur ke Tanah Suci ini merupakan kali kedua bagi saya, namun jadi pengalaman pertama sebagai Pembimbing Rohani PR. Tugas PR antara lain menyampaikan renungan, memimpin Perjamuan Kudus, peneguhan kembali Janji Pernikahan, khotbah Natal, memimpin Baptisan Air dan lain sebagainya. Oh ya..Tour Leader TL grup ini seorang wanita lho. Namun sudah senior untuk memimpin perjalanan ke Holyland. Namanya Ibu Puspa Dewi Setiono, atau panggilan akrabnya Ci' Dewi. Beliau adalah Staff sekretaris salah satu pimpinan di Panorama Tours. Jumlah peserta ada 32 orang, termasuk TL dan PR, lama perjalanannya 12 hari dari tanggal 17 Desember s/d 28 Desember 2010. Jumat 17 Desember 2010 Hari ke 1 Jakarta - Abu Dhabi Hari pertama perjalanan, semua peserta diminta berkumpul di Terminal 2D bandara Soetta, untuk briefing, bagi tiket + paspor masing-masing peserta dan kumpul bagasi. Sekaligus berdoa bersama memohon perlindungan-Nya dalam perjalanan ini. Pukul Boeing 777-300 membawa kami terbang menuju Abu Dhabi, hub-nya Etihad, maskapai nasional Uni Emirat Arab UEA. Lama penerbangan 8 jam. Di pesawat saya mencoba untuk tidur, walaupun ada cobaan untuk melihat film-film keluaran terbaru di seat. Pikir saya, nanti saja pas pulang baru puas-puasin nontonnya hehehe Jaga stamina lah. Begitu sampai di Abu Dhabi langsung pindah gate dari terminal 3 ke terminal 1. Jaraknya lumayan jauh, antara 20-25 menit berjalan kaki sambil menarik hand-carry. Mesti jalan cepat karena harus boarding dalam waktu 1 jam. Peserta yang sepuh-sepuh agak keteteran di sini, lumayan ngos-ngosan untuk nambah kecepatan. Saya jadi "patwal" di garis belakang, menemani peserta yang tercecer dari rombongan, sementara TL memimpin di depan. Di sini kami ganti pesawat yang lebih kecil Boeing 737 menuju Cairo, Mesir. Nambah lagi sekitar 3 jam. Yang masih ngantuk, sila lanjutkan! Sabtu 18 Desember 2010 Hari ke 2 Abu Dhabi - Cairo City Tour Tiba di Cairo International Airport pukul pagi hari. Keluar dari pintu pesawat langsung disambut angin yang begitu dingin karena memang lagi musimnya. Buru-buru turun dan masuk ke dalam bus yang mengantar ke terminal kedatangan. Di dalam airport sudah ditunggu oleh guide lokal Sito Tours yang langsung mengurus visa on arrival grup kami dan mengambil bagasi. Guide lokal yang menemani perjalanan kami selama di Mesir bernama Amin dan Ahmed. Jam semua urusan beres dan dengan bus, kami meninggalkan airport menuju hotel Pyramids Park di Giza dekat dengan Pyramid rupanya. Perjalanan menuju hotel sekitar 45 menit. Tiba di hotel, Ahmed mengurus check-in dan bagi-bagi kunci. Jam sudah bisa masuk ke kamar dan ada waktu istirahat hingga jam Lumayanlah untuk meluruskan kembali leher, badan dan kaki setelah berjam-jam 'ketekuk' di pesawat. Pyramids Park Hotel, Cairo Jam setelah sarapan kami memulai perjalanan ke Pyramid dan melihat Sphinx, berhubung cuma 5 menit dari hotel. Selesai melihat Pyramid dan berfoto ria, kami mampir ke toko Perfume “Siwa.” Di sini banyak yang belanja parfum, terutama ibu-ibu. Dari Siwa saatnya makan siang di Hard Rock Café. Dari situ langsung menuju Old Cairo untuk mengunjungi Hanging Church Gereja Gantung, Abu Sirga Church dipercaya tempat Yusuf, Maria dan balita Yesus mengungsi ketika dikejar-kejar raja Herodes dan Ben-Ezra Sinagoge dipercaya tempat bayi Musa diangkat dari sungai Nil. Dari Old Cairo kita menuju ke Golden Eagle Papyrus pabrik kertas khas Mesir dan ke Wol Factory pabrik kaos. Mejeng di depan Sphinx Gereja Gantung, Cairo Hari kedua ini diakhiri dengan Nile Cruise, makan malam di atas kapal yang berlayar lambat-lambat di Sungai Nil sambil menikmati salah satu atraksinya Belly Dancer alias Tari Perut. Sebenarnya Nile Cruise ini adalah optional, namun ternyata semua peserta berminat. Saran saya sih sebaiknya anak-anak di bawah umur jangan diijinkan melihat pertunjukan ini karena penarinya yang memakai baju yang minim dan penampilannya yang sensual. Sebagai alternatif hiburan, peserta bisa naik ke dek kapal paling atas untuk melihat pemandangan kota Kairo di kiri dan kanan sungai Nil pada waktu malam. Cukup indah lho! Dek tersebut juga ada mini bar-nya lengkap dengan kursi dan meja. Atau yang mau menyendiri di pinggir kapal juga bisa. Tidak perlu takut kecemplung ke sungai, karena ada pagarnya. Biasanya muda-mudi yang paling banyak kongkow di dek ini sambil "pedekate" hehe sok tau. Acara Nile Cruise selesai sekitar jam 10 malam. Begitu sampai di hotel semua langsung tumbang karena letihnya. Minggu 19 Desember 2010 Hari ke 3 Cairo - Suez - Mara - Elim - St Catherine Sinai Kode 567 diberlakukan. Kode ini berarti jam 5 bangun pagi morning call, jam 6 sarapan, jam 7 berangkat sekaligus check-out. Hari ini kami meninggalkan Cairo menuju St. Catherine, di semenanjung Sinai. Perjalanan makan waktu 7 jam sudah termasuk makan siang serta mampir toilet stop di Sinai Rest House, sebelum melewati Suez Tunnel terowongan bawah laut, dan melihat mata air di Mara. Mara adalah tempat di mana bangsa Israel ketika keluar dari Mesir, berhenti untuk beristirahat dan minum. Airnya pahit namun karena mukjizat Tuhan via perantaraan nabi Musa diubah menjadi manis. Letaknya dipercaya turun temurun di tempat ini, namun saya lupa nama Arabnya saat ini. Kami juga melewati serta berhenti sejenak di Elim dan Rafidim namun tidak turun, hanya mengambil gambar saja dari dalam bus. Peserta turun untuk berfoto di Mara Jam tiba di Morgenland, hotel di kaki pegunungan Sinai. Morgenland merupakan hotel dan resort yang terbaik dari yang pas-pasan di wilayah St Catherine. Saya ingat tidak bisa tidur nyenyak di sini karena heater tidak berfungsi, sementara suhu mencapai 0 derajat. Brrrr membeku rasanya. Biasanya para tamu hotel menjadikan Morgenland sebagai base untuk mendaki ke Gunung Sinai, tempat Musa menerima 10 perintah Allah. 16 peserta begitu menaruh tas di kamar, langsung naik bus lagi untuk mengikuti pendakian gunung Sinai bersama Ci' Dewi dan Ahmed. Mendaki gunung Sinai dimulai dari belakang biara St Catherine, sekitar 10 menit dari Morgenland. Lama perjalanan sampai ke puncak Gunung Sinai normalnya 2,5 jam. 1,5 jam naik onta dan 1 jam pakai kaki sendiri naik 750 anak tangga batu gunung. Jadi pp 5 jam. Lumayan kan..hehehe Waktu itu biaya naik onta sekitar 25 USD. Bayar cash ke pemiliknya yang merupakan orang Bedoiun, suku Arab yang suka mengembara. Pulangnya tidak disarankan naik onta, karena lebih beresiko. Dari 16 orang, cuma Bpk. Harryanto yang memilih jalan kaki. Mungkin agak ngeri setelah mendengar kesaksian saya waktu pertama kali naik onta di Sinai. Jadi beliau pp jalan kaki..luar biasa. Saya sendiri memilih istirahat di hotel, berhubung badan rasanya seperti mau flu. Kata Ahmed hanya 4 orang yang mencapai puncak gunung, yaitu Bpk. Bagwanto, Ernest, Bpk. Agus dan Bpk. sempatkan untuk berdoa bersama di atas gunung itu. Morgenland dengan latar pegunungan Sinai Senin 20 Desember 2010 Hari ke 4 St. Catherine - Nuweiba - Taba Border - Dead Sea Pagi ini kodenya 678, jam 6 bangun, 7 sarapan, 8 check-out. Pagi mengunjungi St Catherine Monastery, di mana terdapat Semak Terbakar yang dilihat Musa, serta sumur Zipora tempat Musa bertemu dengan calon istrinya. Beberapa peserta mencoba naik onta ketika turun dari biara menuju tempat parkir bus. Biara St. Catherine, Sinai Langsung kita menuju Taba border, perbatasan Mesir dan Israel di pinggir Laut Merah teluk Akaba. mampir makan siang di Han Kan Restaurant Chinese dan Korean food di kota Nuweiba. Waduh mantap dan lezat masakannya, cuma mesti cepat-cepat, karena kami mesti segera ke border. Di sini kami berpisah dengan guide lokal Mesir, Amin dan Ahmed. Pelayanan mereka memuaskan kami. ki-ka Ahmed, Ci' Dewi dan Amin Dalam perjalanan ke Taba, kami sempat berhenti sejenak untuk melihat Benteng Sallahuddin di Teluk Akaba. Benteng ini merupakan salah satu dari 2 benteng yang dibangun Sultan Sallahuddin. Satu lagi terletak di kota Cairo. Benteng Sallahuddin, teluk Akaba, Mesir Jam masuk imigrasi Mesir. Paspor dicap, dan good-bye Ahmed dan Amin. Sekarang berjalan kaki sambil mendorong koper-koper, antri berdasarkan urutan list grup di gerbang border Israel. TL dipanggil ke pos penjagaan oleh seorang petugas untuk diinterview. Sementara di gerbang kami diamat-amati oleh 2 orang tentara Israel yang bersenjata lengkap. Setelah mereka konfirm dengan agen lokal dan lampu hijau dari keamanan, portal dibuka, masing-masing peserta melewati pos sambil menunjukkan paspornya, menuju ruangan imigrasi Israel. Di sini koper-koper akan diterawang x-ray. Sebelumnya waktu masih di dalam bus Mesir, kami sudah dibriefing oleh TL bagaimana bersikap selama di Imigrasi Israel. Orang Ambon bilang intinya "Jang Cakadidi.." hehehe Biasanya petugas imigrasi Israel akan bertanya Apakah semua barang bawaan ini milik anda? Apakah anda sendiri yang mengepaknya? Apakah anda membawa barang-barang titipan? Apakah anda kenal semua rombongan anda? Selanjutnya beberapa paspor di antara peserta akan dipisahkan dan ditahan sebentar oleh mereka. Dan secara acak peserta digeledah kopernya. Bahkan ketika koper sudah lolos di X-Ray, mereka akan ambil barang-barang yang menurut mereka perlu untuk di X-Ray khusus. Sampai-sampai Pop-Mie dan buku-buku yang tebal masuk terawang lagi...hehehe Sempat terjadi masalah kecil saja, salah satu peserta ada yang menggunakan celana panjang loreng, khas tentara. Walhasil, beliau ditahan dan diinterogasi lebih lama, sekitar 30 menit. Mungkin dikira anggota militer. Tapi PTL, semua lancar tidak ada masalah. Jam semua sudah selesai proses imigrasi, semua paspor sudah dicap masuk Israel. Di luar kami sudah ditunggu guide lokal Israel yang bernama Eran. Dari Taba Border, kami melanjutkan perjalanan menuju Ein Boqeq, tempat hotel dan resort di tepi Laut Mati. Lama perjalanan sekitar 2,5 jam. Jam sudah tiba di hotel Daniel Dead Sea and Spa. Setelah pembagian kunci kamar, peserta buru-buru ganti baju, karena mau mengapung di Laut Mati. Saya tidak ikutan nyemplung, jadi paparazi saja. Ambil foto mereka-mereka yang mau mengapung. Laut Mati ini menarik, karena kadar garamnya mencapai 33,7 %. Kira-kira 8-9x lebih asin dari laut biasa. Karena tidak ada mahluk yang bisa hidup di dalamnya, maka disebut Laut Mati. Berat jenisnya mencapai 1,240 kg/L itulah yang membuat kita bisa mengapung. Laut Mati ini dibagi 2 wilayah, sisi Barat milik Israel dan timurnya milik Yordania. Sumbernya berasal dari aliran sungai Yordan. Oh ya di Timur Tengah saat ini sedang musim dingin, jadi matahari cepat sekali terbenam. Jam sudah gelap gulita, hanya lampu jalanan saja yang menerangi. Setelah puas mengapung dan jepret sana sini, kami kembali ke hotel untuk makan malam dan beristirahat. Mejeng dulu setelah mengapung Daniel Dead Sea Hotel
Disatu sisi, Musa (penyambung lidah Allah) memerintahkan untuk bertahan dan tetap tinggal. Sedangkan Allah sendiri memerintahkan untuk berangkat/ kembali berjalan. Namun, keduanya tidak salah, keduanya benar dan saling mendukung. Begini maksudnya, pertama, Bangsa Israel harus "berdiri tetap" atau "bertahan" sampai mereka menerima
TOUR INFORMATION TIDAK ADA JADWAL KEBERANGKATAN UNTUK PRODUK TOUR INI. Paket tour Holyland yang tersedia hanya 09 Hari dan 13 Hari. Pembimbing Rohani Pendeta Kristen Protestan DOWNLOAD BROSUR Tour Israel 12 Hari ini mencakup hal-hal penting dari Mesir, Israel dan Yordania dengan fokus Alkitab dalam konteks Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Saat Anda mengunjungi situs-situs termasuk Cairo, Sinai, Yerusalem, Betlehem, Nazaret, Galilea, Petra, Madaba, Gunung Nebo, dan masih banyak lagi. BIAYA TOUR USD XXXX / pax MASKAPAI INTERNATIONAL Etihad Airways / Emirates / Qatar Airways / Oman Air JADWAL TOUR TERSEDIA Not Available at this moment TERMINAL KEBERANGKATAN Jakarta, Bandara Soekarno Hatta Terminal 3 ITINERARY TOUR Ziarah Holyland Tour akan ditempuh sepenuhnya dengan jalur darat dengan menggunakan VIP bus ber-AC. Jarak Kota Cairo dengan perbatasan Mesir Israel adalah 400++ km. Jarak dari kota Tiberias di Israel menuju kota Amman di Yordania adalah 130++ km. Hari ke-1 Jakarta 3 jam sebelum keberangkatan, Anda diharapkan sudah berkumpul di Terminal International 3 Bandara Soekarno-Hatta untuk bersama-sama berangkat menuju CAIRO. Hari ke-2 Jakarta - Cairo Siang ini, Anda akan tiba di CAIRO, dan langsung diantar makan siang. Hari ini Anda mengunjungi GEREJA GANTUNG, Pusat Gereja Coptic di Mesir, GEREJA ABU SERGA tempat dimana Keluarga Kudus mengungsi di Mesir Mat 213-15, dan BEN EZRA SYNAGOGUE, tempat bayi Musa dihanyutkan di sungai Nil, Bermalam di CAIRO. L/D Hari ke-3 Cairo Full Day Tour Pagi ini Anda diantar menuju BUKIT MUKATAM untuk mengikuti kebaktian pagi, dimana terdapat GEREJA SIMON THE TANNER atau GEREJA KAWASAN SAMPAH. Di tempat inilah, MUJIZAT dari ayat Injil MATIUS 1720 terjadi! Juga, Anda dapat mengenal kebudayaan Mesir dengan mengunjungi PAPYRUS dan PERFUME INSTITUTE. Kemudian mengunjungi PYRAMID & SPHINX yang merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Malamnya, Ada Optional Tour CAIRO BY NIGHT, yakni mengarungi Sungai Nil dengan Kapal Pesiar untuk melihat keindahan Cairo pada malam hari sambil menikmati santap malam & kesenian tradisonal khas Mesir. Bermalam di CAIRO. B/L/D Hari ke-4 Cairo - St. Catherine TOUR ISRAEL Pagi ini menuju ST. CATHERINE dengan melewati MARA, tempat Nabi Musa merubah air pahit menjadi air tawar Kel 1525, ELIM, tempat 70 pohon kurma Kel1527, TERUSAN SUEZ, dan RAFIDIM, tempat Nabi Musa mengalahkan suku Amalek, Kel 178. Setibanya di ST. CATHERINE, Anda akan bersiap – siap, karena dini hari Anda akan mendaki GUNUNG SINAI tempat Nabi MUSA menerima Sepuluh Perintah Allah. B/L/D Hari ke-5 St. Catherine - Taba Pagi ini Anda akan menuju TABA BORDER dengan melewati tepi LAUT MERAH. Sesampainya di hotel Anda dapat menikmati pemandangan indah di Laut Merah. Bermalam di TABA. B/L/D Hari ke-6 Taba - Dead Sea - Yerusalem TOUR ISRAEL Pagi ini Anda akan menuju YERUSALEM dengan melewati perbatasan Mesir dan Israel. Dalam perjalanan, Anda akan Patung Istri Lot Lalu perjalanan dilanjutkan ke QUMRAN untuk melihat gua-gua tempat salinan gulungan Kitab Suci ditemukan. Kemudian Menuju LAUT MATI untuk berenang terapung. Lalu ke JERICHO, untuk melihat BUKIT PENCOBAAN Mat 41 dan POHON ARA ZACHEUS, tempat dimana Zacheus Pemungut Cukai bertemu Yesus. B/L/D Hari ke-7 Yerusalem - Bethlehem Pagi ini Anda menuju BUKIT ZAITUN untuk mengunjungi ASCENTION CHAPEL Kapel Kenaikan Tuhan Yesus, PATER NOSTER CHURCH, tempat Tuhan Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami serta ke GEREJA DOMINUS FLEVIT, tempat Tuhan Yesus menangisi kota Yerusalem Dengan melewati PALM SUNDAY, Anda akan tiba di TAMAN GETHSEMANE, tempat Tuhan Yesus berdoa sebelum di adili & serta mengunjungi GEREJA SEGALA BANGSA untuk HOLY HOUR di GETHSEMANE. Kemudian menuju BETHLEHEM untuk makan siang dan mengunjungi NATIVITY CHURCH tempat Tuhan Yesus dilahirkan, PADANG GEMBALA tempat para malaikat mengabarkan kelahiran Tuhan Yesus B/L/D Hari ke-8 Yerusalem Hari ini Anda akan menuju BUKIT MORIA untuk mengunjungi DOME OF THE ROCK dan melewati GERBANG EMAS, serta masuk ke KOTA TUA JERUSALEM untuk mengunjungi GEREJA ST. ANNA & KOLAM BETHESDA tempat Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat Yoh 57-9. Dilanjutkan dengan napak tilas sengsara Tuhan Yesus di VIA DOLOROSA/ JALAN SALIB sampai ke BUKIT GOLGOTHA tempat Tuhan Yesus disalibkan, dan ke HOLY SEPULCHRE MAKAM KUDUS. Selanjutnya Anda diajak mengunjungi GARDEN TOMB yang merupakan Taman Yusuf Arimatea untuk mengikuti Perjamuan Kudus. Lalu menuju BUKIT SION di JERUSALEM untuk mengunjungi GEREJA ST. PETER IN GALICANTU/ Gereja Ayam Berkokok, tempat Tuhan Yesus di penjarakan Mat2634, serta mengunjungi LAST SUPPER ROOM, Ruang Perjamuan Terakhir dan DAVID TOMB. Sore hari, menuju ke WAILING WALL/ Tembok Ratapan, tempat paling suci bagi orang Yahudi. B/L/D Hari ke-9 Yerusalem - Tiberias Pagi ini, Anda akan meninggalkan Yerusalem dan Bethlehem untuk perjalanan menuju TIBERIAS dengan melewati CAESAREA, untuk melihat AQUADUCT, dan ke HAIFA, sebuah kota pelabuhan yang sangat indah di Israel. Di sana, Anda dapat melihat BAHAI GARDEN, kuil ajaran agama baru dan STELLA MARIS tempat Nabi Elia bersembunyi setelah mengalahkan 450 nabi – nabi Baal 1 Raj 1620. Setelah makan siang, Anda menuju GEREJA CANA tempat mujizat Tuhan Yesus yang pertama, mengubah air menjadi anggur. Di sini Anda dapat mengikuti Acara peneguhan janji pernikahan bagi yang menginginkan nya. Dilanjutkan ke NAZARET untuk mengunjungi GEREJA KABAR BAIK, BENGKEL YUSUF, serta RUMAH KELUARGA KUDUS. SP/SS/SM Hari ke-10 Tiberias - Amman TOUR ISRAEL Pagi ini, Anda menuju GUNUNG TABOR, tempat Yesus dipermuliakan bersama Musa dan Elia Mat. 171-2. Dilanjutkan dengan BOAT RIDE yakni mengarungi DANAU GALILEA dengan kapal seperti pada jaman Tuhan Yesus, TABGHA, tempat mukjizat Yesus memberi makan 5,000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan Yoh. 61-15, ST. PETER PRIMACY, tempat pengutusan para murid. Setelah makan siang dengan menu IKAN PETRUS, Anda menuju CAPERNAUM, tempat Tuhan Yesus banyak melakukan mujizat dan MT. BEATITUDES, tempat Tuhan Yesus menyampaikan “Delapan Sabda Bahagia” Mat. 51-12. Sore harinya, ke SUNGAI JORDAN untuk mengenangkan pembaptisan Yesus Mat 313-17. Kemudian Anda diantar menuju SHEIK HUSSEIN BORDER, perbatasan Israel dan Jordania untuk menuju ke AMMAN. Bermalam di AMMAN. B/L/D Hari ke-11 Amman - Jakarta Hari ini Anda akan diajak bersama-sama mengunjungi GUNUNG NEBO, tempat Musa diperlihatkan Tanah Perjanjian oleh Allah tanpa dapat memasukinya. Setelah makan siang, kemudian Anda akan diantar menuju airport AMMAN untuk terbang kembali ke TANAH AIR via AMMAN AIRPORT. B/L. Hari ke-12 Arrival Jakarta Hari ini Anda akan tiba di tanah air dengan membawa sejuta kenangan yang manis dan indah bersama NAZARET TOUR. Semoga perjalanan kali ini membawa arti dan semakin memperkuat iman Anda. Terima kasih atas partisipasi Anda dan Sampai Jumpa. Tuhan Memberkati. AKOMODASI HOTEL CAIRO Hilton Heliopolis / setaraf SINAI Morgenland Village / setaraf Taba HIlton Nelson Steigenberger / setaraf BETHLEHEM Manger Square / Orient Palace / setaraf TIBERIAS Emilys / Leonardo / setaraf Amman Harrir Palace Hotel / setaraf IMPORTANT DETAILS Tiket Pesawat Internasional PP Economy Class CGK-CAI, AMM-CGK incld. Flight Insurance Airport Tax + Fuel Surcharge, Border Tax Israel, Border Tax Jordan Akomodasi hotel berbintang 4 & 5 dengan kondisi satu kamar ditempati oleh dua orang. Biaya & Pengurusan Visa Mesir, Visa Israel, & Visa Yordania Transportasi Bus VIP ber-AC dengan kapasitas seat diatas 50 seater Wi-Fi Hotspot gratis selama dalam bus Tipping Local Guide, Porter, Waiter, & Driver di Mesir, Israel, dan Jordan Makan sesuai program tour B=Breakfast, L=Lunch, D=Dinner. Tiket masuk ke semua situs ziarah Pyramid, Boat Ride, Tabor, Qumran, Mt Beatitudes, & Mt. Nebo Air mineral 2 dua botol per hari di bus sepanjang tour Exclusive Cabin Bag 18”, name tag, baggage tag, peta holyland, topi, Sertifikat Holyland, dan buku panduan ziarah Bagasi cuma – cuma 30 kg bagi tiap peserta Pendampingan oleh Pembimbing Rohani dan Tour Leader dari Jakarta BIAYA TOUR TIDAK TERMASUK Tipping Tour Leader dari Jakarta USD 2/pax/day Pengeluaran pribadi seperti, Laundry, Extra drink, biaya overweight bagasi, mini bar hotel PERMINTAAN PRIVATE TOUR Sesuaikan Itinerary Tour Israel 12 Hari ini dan ciptakan pengalaman pribadi untuk group anda atau keluarga tercinta.
PengalamanWisata ke Israel dan Palestina, Ternyata Tak Seheboh Pemberitaan Media!! Israel dan Palestina memang bukan destinasi favorit para wisatawan mancanegara. gak jg ketemu satu mayat pun ditengah jalan.Tidak juga menemukan konflik agama dan ras seperti yg digambarkan media selama ini..Fakta lain yahudi dan arab bisa bekerja di satu
pengalaman jalan jalan ke israel
Kami berusaha mencari cara untuk melakukan sesuatu yang bisa mendatangkan pengalaman jalan-jalan," ujar Evainna Ross kepada VOA melalui Skype. Hingga akhirnya ia mendapat ide untuk melakukan tur virtual lewat sebuah perusahaan dari Israel bernama Hop A Tour. Para murid memilih Australia sebagai tujuan perjalanan mereka.
WisataVirtual Ciptakan Pengalaman Baru Jalan-Jalan di Tengah Pandemi. Agregasi VOA "Kami berusaha mencari cara untuk melakukan sesuatu yang bisa mendatangkan pengalaman jalan-jalan," ujar Evainna Ross kepada VOA Hingga akhirnya ia mendapat ide untuk melakukan wisata virtual lewat sebuah perusahaan dari Israel bernama Hop A Tour. Para
\n \n pengalaman jalan jalan ke israel
Kami berusaha mencari cara untuk melakukan sesuatu yang bisa mendatangkan pengalaman jalan-jalan," ujar Evainna Ross kepada VOA melalui Skype. Baca juga Tim SAR Cari 26 Orang yang Hilang di Selat Makassar Hingga akhirnya ia mendapat ide untuk melakukan tur virtual lewat sebuah perusahaan dari Israel bernama Hop A Tour.
Jadikalau anda datang ke Israel dan menginap di hotel dengan pemilik orang Yahudi maka anda tidak akan dapat menemukan daging ham, bacon dan sosis yang biasanya selalu muncul sebagai menu sarapan di dalam hotel pada negara lain. Setelah selesai makan kami segera check out karena pihak tour ternyata lebih awal datang menjemput kami.
Peziarahtelah berdatangan ke Yerusalem selama berabad-abad, namun Anda tidak perlu memiliki hasrat yang sama untuk menikmati kekayaan kebudayaan dan sejarah kota ini. Rencanakan untuk mengunjungi objek wisata utama, namun luangkan waktu untuk menelusuri jalan serta berbaur dengan kehidupan sehari-hari di tempat kuno dan mengagumkan ini.
.

pengalaman jalan jalan ke israel